Sukses

Ritual Sedekah Bumi, Bentuk Syukur Warga Tulungagung Bisa Nikmati Kekayaan Alam

Tradisi ini sebagai bentuk syukur atas kekayaan alam yang melimpah dan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Liputan6.com, Tulungagung - Ritual Sedekah Bumi setiap tahun digelar oleh nelayan dan warga pesisir Pantai Gemah, Tulungagung, Jawa Timur. Tradisi ini sebagai bentuk syukur atas kekayaan alam yang melimpah dan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Biasanya, ritual ini digelar juga untuk memperingati pergantian tahun kalender Jawa dan Hijriah, serta Tahun Baru Islam.

Tahun ini, Ritual Sedekah Bumi digelar pada Sabtu 31 Juli 2022. Acara berlangsung meriah dengan aneka hiburan bernuansa tradisional mengiringi prosesi arak-arakan hingga tumpeng akhirnya di larung ke tengah laut.

Tak hanya itu, wisatawan pun banyak yang ikut berebut isi tumpeng raksasa dalam Ritual Sedekah Bumi.

"Ritual adat ini menarik dan layak dilestarikan karena bisa menjadi daya tarik wisata," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang ikut hadir menyaksikan prosesi budaya tersebut, Sabtu (31/7/2022).

Menariknya, tumpeng yang dibuat diisi dengan aneka hasil pertanian dan perkebunan. Ada terong, kacang, jagung, pisang dan durian, dan semua sayuran ini berasal dari lahan pertanian sekitar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Arak-arakan Tumpeng

Menurut Kepala Desa Keboireng Supirin, sedekah bumi ini sebagai bentuk syukur lantaran warga dapat menikmati kekayaan alam yang berada di desa.

Tak hanya hasil laut dan panorama pantai yang kini menjadi destinasi favorit wisatawan, namun juga hasil bumi lain dari sektor pertanian dan perkebunan yang melimpah.

"Sedekah bumi dikemas dengan upacara adat tradisional. Sebelum diperebutkan oleh warga, tumpeng itu diarak keliling lokasi lantai dengan iringan penari dan tabuhan gamelan," ujarnya.

Acara ini menjadi daya tarik wisata, sebab banyak warga dan wisatawan yang datang khusus melihat acara tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.