Sukses

Ikan Pari Manta Berukuran 5 Meter Ditemukan Nelayan di Perairan Lamogan

Seekor ikan pari berukuran lima meter ditemukan dalam kondisi mati tersangkut jaring perahu nelayan di perairan laut utara Lamongan

Liputan6.com, Lamongan - Seekor ikan pari berukuran lima meter ditemukan dalam kondisi mati tersangkut jaring perahu nelayan di perairan laut utara Lamongan. Ikan itu termasuk ikan pari manta yang masuk ketegori ikan yang dilindungi.

Ketua Himpunan Nelayan Tradisional Indonesia (HNTI) Lamongan, Muchlisin Amar mengatakan, untuk mengangkut ikan pari itu membutuhkan setidaknya 15 orang. Ikan pari itu ditemukan pada Jumat (22/07/22) malam sekitar 17 mil dari pantai Paciran.

"Dibawa ke sini sekitar pukul 07.00 Wib tadi dalam kondisi sudah mati," kata Muchlisin kepada wartawan, Sabtu (23/07/22).

Muchlisin menambahkan, ikan pari manta jarang ditemukan di perairan Lamongan, apa lagi yang berukuran lima meter. Ikan sudah dibawa oleh nelayan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong untuk dijual.

"Karena ikannya besar dibawa ke TPI menggunakan pikap," ujar Muchlisin.

Sedangkan, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso menjelaskan, ikan pari manta dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Pari Manta.

"Ada dua jenis pari manta, yakni manta karang dan pari manta oseanik yang ditetapkan berdasarkan pada kriteria jenis ikan yang dilindungi seperti diatur dalam PP Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan," jelas Permana.

Permana menambahkan, ikan pari menta memang jarang ditemukan di laut utara Jawa, biasanya ditemukan di perairan dalam yang banyak terumbu karang. Ikan itu biasanya hidup di perairan yang kaya plankton.

"Perairan di laut utara jawa ini kan termasuk perairan yang dangkal. Sehingga kemungkinannya, ikan pari manta ini sedang mengejar makanan atau mencari plankton," ujar Permana.

Permana mengungkapkan dugaan lain ikan pari itu bisa berada di laut utara Jawa, menurutnya ikan itu kemungkinan tersapu gelombang tinggi. Beberapa hari terakhir cuaca ekstrem memang melanda laut Jawa.

"Bahkan juga bisa karena adanya perubahan laut yang disebabkan oleh kenaikan suhu dan pengasaman laut. Ikan pari manta ini juga amat sensitif terhadap kebisingan dan bentuk gangguan lainnya," ungkap Permana.

Saat ini, BPSPL Denpasar belum bisa memastikan penyebab ikan pari manta itu mati, karena harus dilakukan pemeriksaan forensik terlebih dahulu. Bisa ja penyebab ikan itu mati karena pencemaran laut atau penyebab lainnya.

"Belum bisa dipastikan, apa lagi bangkai ikan pari itu sudah dibawa nelayan ke TPI untuk dijual. Oleh sebab itu, maka masih pentingnya kita untuk melakukan sosialiasi kepada para nelayan," tutup Permana.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.