Sukses

Reaksi Polisi usai Viral Ajakan Perang karena Tak Terima Anak Kiai Jombang Ditangkap

Polisi memeriksa orator dalam video viral ajakan perang membela Tarekat Shiddiqiyyah yang tersebar diberbagai media sosial

Liputan6.com, Jombang Polisi memeriksa orator dalam video viral ajakan perang membela Tarekat Shiddiqiyyah yang tersebar diberbagai media sosial. Orator dalam video itu diketahui seorang Pengurus Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Jombang bernama Edi Setiawan.

Orasi itu disampaikan Edi dihadapan ratusan jamaah Tarekat Shiddiqiyyah sehari pasca MSAT (42) pelaku pencabulan santri yang juga anak pimpinan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Plozo KH Muhammad Muchtar Muthi ditangkap paksa polisi.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha, membenarkan pihaknya tengah memeriksa Edi terkait video viral ajakan perang badar yang digelorakan pengurus Orshid itu. Edi tiba di Mapolres Jombang sekitar pukul 09.00 Wib.

"Saat ini, masih berlangsung pemeriksaan yang dilaksanakan Unit Pidum Satreskrim Polres Jombang," kata Giadi kepada wartawan, Rabu (13/07/22).

Giadi menambahkan, Edi yang menggelorakan ajakan perang badar itu datang seorang diri, pengurus Orshid itu baru diperiksa sebagai saksi terkait videonya yang viral. Penyelidikan kasus ini akan melibatkan ahli bahasa.

"Terkait kata-kata yang dilontarkan saudara Edi apakah nanti memenuhi beberapa unsur dari pasal-pasal dalam hukum yang berlaku," tutup Giadi.

Dalam vidio berdurasi 2 menit yang viral itu, Edi menyebut situasi yang dialami saat penagkapan MSAT layaknya perang Badar. Dia juga menyebut apa yang mereka alami waktu itu layaknya perasaan yang dialami Rasulullah bersama 313 pasukannya melawan seribu pasukan kafir.

Edi kemudian menyebut apa yang dialami oleh para jemaah merupakan pengorbanan demi kejayaan tarekat Shiddiqiyyah dan Indonesia. Dia lalu menanyakan kesedian para jemaah jika panggilan perang demi memperjuangkan tarekat Shiddiqiyyah atas ketidakadilann yang mereka alami.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.