Sukses

Perjalanan Panjang Stasiun Malang Kota Lama Tertua di Jawa Timur

Stasiun kota lama Malang menjadi sejarah penting bagi perkembangan industri perkeretaapian di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Daerah Malang Jawa Timur tak hanya dikenal dengan wisata alam. Malang juga dikenal dengan sejumlah bangunan tua peninggalan Belanda.

Bahkan, bangunan atau peninggalan tersebut masih aktif beroperasi hingga kini. Seperti Stasiun di Malang yang belum banyak diketahui perjalanan sejarahnya.

Diketahui, Malang memiliki dua stasiun yakni kota lama dan stasiun kota baru. Namu, siapa yang menyangka bahwa stasiun kota lama Malang sudah lebih dulu beroperasi sebagai stasiun besar di jaman dahulu.

Stasiun kota lama Malang menjadi sejarah penting bagi perkembangan industri perkeretaapian di Indonesia. Dirangkum dari berbagai sumber, Stasiun Malang Kota Lama ini dibangun pada Tahun 1878 dan diresmikan pada Tahun 1879, dibangun oleh perusahaan kereta api hindia belanda staatsspowergen.

Tujuan pembangunannya untuk menghubungkan kota blitar melalui jalur Kepanjen. Diketahui jalur Malang-Blitar melalui Kepanjen ini menjadi bagian penting untuk menghubungkan Kota Surabaya – Malang – Blitar.

Dulu stasiun Malang Kota Lama ini menjadi peran penting untuk mengangkut ekspor hasil perkebunan. Seperti kopi, tembakau, dan tebu, yang kemudian akan di angkat ke Pelabuhan di Surabaya untuk diekspor. 

Sejak pertama dibangun hingga saat ini stasiun tersebut tidak pernah vakum. Walau eksistansinya mulai tergantikan oleh keberadaan stasiun malang kota baru yang dibangun pada Tahun 1920an.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cagar Budaya

Stasiun Malang kota lama tidak terlalu memberi perubahan pada bentuk bangunan agar suasana kolonialnya masih ada. Dapat dirasakan sejak pertama kali memasuki gerbang stasiun yang masih menggunakan jeruji besi, berbeda dengan stasiun kota baru yang sudah menggunakan pintu kaca. 

Dari atap peron dan atap ruang tunggu, bagian sudut tembok yang berbentuk batu juga masih kental dengan suasana kolonialnya.

Terdapat informasi bahwa pengubah jalur yang digunakan di stasiun masih menggunakan tenaga manusia yang usianya juga sama Seperti berdirinya stasiun. Selain itu, telepon penghubung yang masih menggunakan telepon yang angkanya harus diputar terlebih dahulu.

Salah satu kejadian yang membuat stasiun ini diwarnai cerita mistis adalah adanya kecelakaan antara bus dan kereta api pada perlintasan kereta api yang ada dibawah fly over (sekarang). 

Saat itu bus terjebak dan kereta api melintas, lalu terseret jauh hingga ke depan stasiun kota lama. Banyak ditemukan mayat di stasiun kota lama, sejak saat itu stasiun ini diwarnai kisah mistis.

Saat ini bangunan stasiun kota lama Malang, termasuk ruang tunggu dan peron masuk kedalam bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan. Dapat dilihat dari bangunan stasiun Malang kota lama saat ini jauh lebih baik terawat serta tidak meninggalkan kesan lamanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.