Sukses

Capaian Vaksinasi Booster Kota Kediri Masih Rendah

Pemkot Kediri membuka layanan vaksinasi di seluruh fasilitas kesehatan di seluruh puskesmas di wilayah kerja masing-masing

Liputan6.com, Jakarta Pemkot Kediri Jawa Timur akan menggencarkan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan dan mobilitas masyarakat di area publik.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dr Fauzan Adima menyebutkan, upaya tersebut dapat menjadi langkah nyata dari pemerintah dalam mencegah penambahan kasus covid-19 mengingat capaian vaksinasi booster masih tergolong rendah.

"Kalau juknisnya sudah turun kami akan menerapkan juga untuk Kota Kediri," katanya di Kediri, Minggu (10/7/2022).

Dia menyebutkan, saat ini capaian vaksinasi covid-19 pada dosis I mencapai 141,81 persen, dosis II 129,63 persen, kemudian dosis III 33,13 persen. 

Adapun rinciannya untuk vaksinasi lansia, dosis I sebanyak 70,59 persen, dosis II sebanyak 64,36 persen, dan dosis III mencapai 24,99 persen. Sedangkan vaksinasi anak, dosis I sebanyak 112,85 persen serta dosis II 100,34 persen.

Pihaknya tetap membuka layanan vaksinasi di seluruh fasilitas kesehatan, menggencarkan vaksinasi mobile di seluruh puskesmas di wilayah kerja masing-masing, serta melakukan mobile vaksin ke tempat umum. 

"Ini kan CFD sudah diadakan kembali kita juga terlibat di dalamnya dengan menyediakan stand khusus vaksinasi, gunanya untuk mencapai herd immunity di kalangan masyarakat. Harapannya kalau sudah booster bisa kebal sampai 98 persen," kata Fauzan.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar patuh protokol kesehatan. Terlebih lagi, saat ini trend kasus covid-19 kembali mencuat, ditambah lagi ditemukannya sub varian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Imunitas

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan sub varian Omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA.2.

Masyarakat, kata dia, juga diharapkan mewaspadai adanya immune escape, yaitu kondisi imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan akibat dari paparan atau infeksi varian omicron.

Kondisi tersebut menegaskan bahwa perilaku hidup sehat dengan mengikuti protokol kesehatan yang baik serta mengikuti vaksinasi covid-19 masih menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan.

Terlebih lagi, pandemi covid-19 hingga kini belum sepenuhnya hilang, sehingga memungkinkan terjadinya kenaikan kasus baru. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.