Sukses

Diduga Dibunuh Temannya, Bocah Pulau Mandangin Ditemukan Tewas dengan Kaki-Tangan Terikat

Kejadian ini pun sontak membuat warga setempat heboh.

Liputan6.com, Sampang - Warga di Pulau Mandangin, Kota Sampang, Madura, Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan mayat anak kecil dalam kondisi kaki dan tangannya terikat pada Minggu (10/7/2022). Belakangan diketahui mayat tersebut ternyata adalah DF, bocah berusia 6 tahun yang dilaporkan hilang sehari sebelumnya.

IM, orangtua DF menjelaskan kejadian itu bermula ketika anaknya diajak bermain oleh seorang remaja perempuan berinisial AS (14). Tak ada satupun yang curiga saat itu, karena AS memang diketahui serang bermain dengan DF dan anak-anak yang berada di sekitar rumahnya. 

"Saya dapat informasi dari warga kalau anak saya pada Sabtu 9 Juli 2022 sekitar jam 10.00 WIB,  dibawa AS jalan kaki," kata IM, Minggu (10/7/2022).

Tak lama berselang, AS kemudian pulang tanpa membawa anak IM, DF. IM mulanya tak curiga, namun setelah lama menunggu, ia pun mulai bertanya-tanya kemana gerangan anaknya tersayang. Kecuiragan kemudian muncul setelah ia melihat perhiasan anaknya dikenakan oleh AS. 

"Awalnya saya kira anak saya masih main sama temannya yang lain, cuman ketika saya tanya ke AS dia bilangnya ada di jalan. Kagetnya lagi saya melihat AS pakai perhiasan yang dipakai anak saya," jelas IM.

IM dan keluarganya kemudian memutuskan untuk mencari anaknya. Namun hingga pukul 14.00 WIB, DF tak kunjung diketahui keberadaannya. IM sendiri sempat mendatangi lagi AS untuk menanyakan keberadaan anaknya, namun AS hanya menjawab bahwa dia meninggalkan DF di jalan.

"Saya langsung mencarinya tapi tidak ketemu. Lalu saya tanya AS hanya mengaku kalau anak saya ada di jalan. Saya cari sampai malam, tidak ketemu," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditemukan di Selokan

DF kemudian baru ditemukan pada Minggu (10/7/2022).  Keberadaan DF baru diketahu setelah kakek korban, HR mendapat informasi tentang keberadaan cucunya tersebut yang dibawa masuk ke dalam rumah AS. 

"Saya dapat informasi kalau cucu saya ada di belakang rumah AS yang terdapat saluran air. Langsung saya ke belakang dan langsung buka saluran air. Tidak disangka cucu saya dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan ikatan tali di bagian kaki dan pergelangan tangan," terang HR.

 

Sontak HR pun langsung berlari pulang untuk memberitahukan keluarganya bahwa DF telah dibunuh. Teriakan HR juga ternyata menarik perhatian warga hingga mereka pun berbondong-bondong ke rumah AS. Beruntung, AS langsung diamankan oleh salah seorang tokoh masyarakat sebelum menjadi bulan-bulanan massa dan keluarga korban yang geram. 

Tak lama berselang, pihak kepolisian pun datang ke lokasi kejadian dan mengamankan AS dan seorang lainnya yang diduga terlibat dalam aksi keji tersebut. Kapolsek Sampang AKP Tomo mengaku bahwa hingga kini pihaknya masih menyelidiki kejadian tersebut.

"Benar informasi kami terima sekitar pukul 11.00 WIB. Kami meluncur ke lokasi dengan menggunakan sped boat polair," kata Tomo.

Tomo menjelaskan situasinya tidak tidak memungkinkan untuk meminta keterangan terhadap dua orang terduga pelaku yang diamankan tersebut lantaran warga masih emosi. Tomo pun memutuskan untuk membawa keduanya ke Polres Sampang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.  

 

"Untuk lengkapnya nanti langsung ke Kasat Reskrim saja ya," pungkas Tomo.

 

Simak juga video piluhan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.