Sukses

Korupsi Bantuan Provinsi, Sejumlah Anggota DPRD Tulungagung Diperiksa KPK

Para legislator yang mayoritas masih aktif menjabat itu dimintai keterangan terkait dugaan korupsi dana Bantuan Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2014-2019.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah anggota dan mantan anggota DPRD Tulungagung, Jawa Timur menjalani pemeriksaan lanjutan yang dilakukan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung Mapolres Tulungagung, Senin.

Para legislator yang mayoritas masih aktif menjabat itu dimintai keterangan terkait dugaan korupsi dana Bantuan Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2014-2019 yang melibatkan tiga pimpinan DPRD setempat yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

"(Kami diperiksa) sebagai saksi (tersangka) Imam Khambali, Adib Makarim dan Agus Budiyarto," jawab legislator dari Partai Hanura yang menjadi salah satu saksi terperiksa KPK, Subani Sirap usai menjalani pemeriksaan.

Tiga nama yang disebut Subani menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung periode 2014-2019. Adib Makarim sampai saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD periode 2019-2024, Imam Khambali kini berstatus anggota DPRD periode 2019-2024, dan Agus Budiyarto sudah tidak lagi menjadi anggota DPRD.

Subani diperiksa sejak pukul 10.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 14.00 WIB. Selain Subani Sirap, ada tujuh legislator periode 2014-2019 yang juga diperiksa KPK.

Mereka adalah Widodo Prasetyo, Saiful Anwar, Sumarno, Ahmad Basroni, Imam Santoso, Saiful Anwar, Heru Santoso, Imam Sukamto, dan Mutiin. Menurut pengakuan Widodo sekeluar dari ruang penyidikan, pemeriksaan terhadap dirinya dan sejumlah anggota dan mantan anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019 itu merupakan yang kedua.

"(Pemeriksaannya) masih sama seperti dulu. Jadi ini yang kedua," ujarnya.

Jawaban senada disampaikan politisi Partai Gerindra Ahmad Basroni yang irit bicara saat di konfirmasi awak media. "Ya sama kayak yang dulu," jawabnya pendek.

Awak media berusaha melontarkan sejumlah pertanyaan terkait kisi-kisi pertanyaan penyidik KPK kepada para saksi anggota DPRD Tulungagung kala itu. Namun baik Basroni dan beberapa saksi lain memilih irit bicara dan tidak mau meladeni pertanyaan wartawan yang telah menyinggung di luar ruang pemeriksaan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.