Sukses

Upaya Menangkal Radikalisme Masuk Dunia Pendidikan

Cara untuk membangun toleransi dengan cara membuat pemerintahan yang inklusif dan modern.

Liputan6.com, Jakarta - Ayo Mengajar Indonesia (AMI) dan Peace Generation melakukan kolaborasi dalam upaya mencegah Radikalisme dan Terorisme masuk dalam Dunia Pendidikan, seperti terungkap dalam Dialog Publik Peace Edu bertema "Pendidikan Toleransi, Bentengi Radikalisasi" via Hybrid pertemuan fisik dan Virtual, pada Rabu (8/6/2022).

"Dengan adanya dialog publik ini kita bersepakat bahwa pendidikan toleransi tidak sekedar ngomong tentang toleransi, tapi pendidikan toleransi harus diamalkan dan dirasakan," tutur Adi Raharjo, Bandung, Rabu (10/6/2022).

Munculnya kelompok Khilafatul Muslimin yang dengan sengaja menyebarluaskan paham khilafah menjadi ancaman terhadap ideologi negara. Kehadiran mereka, dapat menimbulkan perpecahan dan merusak kedamaian di tanah air.

Aktivis yang juga merupakan pendiri Peace Generation, Irfan Amalee mengatakan, fenomena Khilafatul Muslimin ini dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Baik itu melalui perspektif hukum, sosial atau pendidikan.

"Kalau perspektif hukum, di Indonesia kan sudah jelas apa hal-hal yang itu tidak sejalan dengan ideologi Pancasila bukan hanya ideologi kekhilafahan ya, ideologi lain yang bertentangan yang itu akan dianggap disintegrasi bangsa, itu negara punya hukumnya sendiri," kata Irfan dalam menjadi narasumber diskusi.

Dalam waktu yang berbeda Peneliti Setara Institute menyatakan bahwa, cara untuk membangun toleransi dengan cara membuat pemerintahan yang inklusif dan modern.

"Pemerintahan yang menjalankan tata kelola yang setara, partisipatif, toleran dan membuka ruang keterlibatan untuk semua pihak," ucap Iif Fikriyari Ihsani, Peneliti Setara Institute.

Dialog ini membahas bagaimana cara mencegah intoleransi, radikalisme, hingga terorisme masuk ke dunia pendidikan, lewat contoh aplikatif langsung dari para pembicara.

Masyarakat di perkotaan lebih banyak yg mengekspresikan keagaamaan di tengah2 hiruk pikuk perkotaan, diskriminasi selalu dimulai dengan intoleransi.Risdo Mauli Tua Simangunsong Sekjen jaringan kerja antar umat beragama, menyampaikan dalam materinya "masalah isu agama sering sekali dikaitkan dengan isu politik, jakatarub selama ini memproduksi film2 yang mencerminkan toleransi sebagai bentuk kampanye berkaitan dengan keberagaman," kata Risdo.

Narasumber yang hadir dalam dialog Publik Peace Edu yaitu Founder Peace Generation  Irfan Amalee, Sekjen jaringan kerja antar umat beragama Risdo Mauli Tua Simangunsong, Peneliti Setara Institute Iif Fikriyari Ihsani, dan Direktur Ayo Mengajar Indonesia Adi Raharjo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.