Sukses

Harga Daging di Malang Turun Pasca Lebaran

Pasca lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah harga daging sapi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mulai turun

Liputan6.com, Malang Pasca lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah harga daging sapi di  wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mulai turun dari sebelumnya menembus Rp140.000 per kilogram kini Rp130.000 per kilogram.

Seorang penjual daging sapi di Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur, Latifah (66) mengatakan bahwa setelah Lebaran, harga daging sapi untuk kualitas super turun menjadi Rp130.000 per kilogram atau sebesar Rp10.000 per kilogram dari harga sebelumnya.

"Harga mulai turun, kemarin Rp140 ribu per kilogram, sekarang turun menjadi Rp130 ribu per kilogram. Kalau tidak laku, Rp125 ribu per kilo saya berikan untuk konsumen," kata Latifah,seperti dilansir dari Antara Kamis (19/5)

Ia menjelaskan, sementara untuk harga daging sapi kualitas biasa, dari sebelumnya Rp135.000 per kilogram, saat ini turun menjadi Rp125.00 per kilogram dan daging sapi dengan kualitas lebih rendah juga turun menjadi Rp120.000 per kilogram dari Rp125.000 per kilogram.

Menurutnya, penyebab turunya harga daging sapi tersebut juga diiringi dengan adanya penurunan permintaan dari para konsumen. Pada saat menjelang Lebaran, penjualan daging sapi berkisar 40 kilogram per hari.

"Kalau saat ini per hari 25 kilogram itu sudah bagus," ujarnya

ia juga mengaku munculnya wabah PMK ini juga sedikit berpengaruh terhadap penurunan dari para konsumen. Namun, memang dalam kondisi normal, harga daging sapi mengalami penurunan usai perayaan Idul Fitri.

"PMK memang sedikit banyak berpengaruh terhadap penjualan, karena orang takut. Biasanya membeli banyak, kini menjadi lebih sedikit," katanya.

Lebih jauh, ia menjelaskan produk daging sapi yang ada di Kota Malang memiliki kualitas yang baik dan bersih sehingga aman untuk dikonsumsi. Pasokan daging sapi ke para pedagang pasar juga masih dalam kondisi yang aman.

"Untuk daging sapi di Kota Malang itu prosesnya sudah terjamin. Di Kota Malang, Rumah Pemotongan Hewan paling bersih," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang konsumen daging sapi, Salma (50) mengakui adanya kekhawatiran  dengan muncul PMK pada hewan ternak. Namun, dirinya mengetahui cara pengolahan  daging yang baik aman untuk di konsumsi.

"Sebenarnya khawatir ada PMK itu. Tapi saya mengetahui bagaimana cara mengolah agar tetap aman untuk dikonsumsi," ujarnya.

Salma menambahkan tidak ada cara khusus untuk mengolah daging sapi yang dipergunakan untuk usaha nasi bungkus miliknya itu. Namun, ia mengingatkan bahwa daging sapi tersebut harus dalam keadaan bersih sebelum diproses menjadi makanan.

"Pengolahan tetap sama, yang penting bersih," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.