Sukses

Gula Aren Asal Pacitan Tembus Pasar Turki

Di saat pendemi meski banyak usaha gulung tikar namun gula aren produksi warga Pacita kebanjiran pesanan

Liputan6.com, Jakarta Gula aren hasil bumi Indonesia dikenal istimewa. Produk pangan imbuhan yang diproduksi dari pohon-pohon aren di Indonesia sudah populer di Eropa sejak era kolonial.

Harriet Winfried Ponder penulis Inggris sebelum Perang Dunia II tahun 1942 dalam bukunya Javanese Panorama kesemsem gula Nusantara karena memiliki cita rasa par excellent dan wanginya yang khas.

Gula aren Indonesia kini juga merambah ke Turki di Eurasia. Adalah Mega, demikian ia biasa disapa, perempuan asal Desa Temon Arjosari, Pacitan Jawa Timur ini masuk kurasi ke pasar Turki akibat negara itu kepincut gula aren mini cube yang diproduksinya.

Awalnya ia kerjakan sendiri bersama orang terdekat. Di saat pendemi meski banyak usaha gulung tikar namun gula aren Pacitan produksi Mega malah kebanjiran pesanan.

“Kebanyakan pesanan produksi gula aren kami malah dari luar Pacitan karena kami aktif jual di olshop,” jelasnya, Kamis (31/3/2022).

Untuk memperluas usahanya ia membentuk kelompok. Dukungan pemerintah Kabupaten dirasakannya sangat membantu di dalam memberikan fasilitas kemudahan perizinan dan edukasi sampai ia mampu membentuk usahanya sendiri CV Temon Agro Lestari.

“Yang surprise itu saat kami terpilih menjadi penerima manfaat kompetitif program YESS dari Kementan yang membuat usahanya semakin moncer,” katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pohon Aren

Mega bersyukur mendapatkan hibah kompetitif program YESS tahun di tahun ini di mana modal hibah itu ia belanjakan untuk pembelian alat produksi dan alat pendukung pemasaran guna pengembangan kapasitas dan jenis produksi gula arennya.

“Bahkan kini produknya sudah terlabeli halal,” katanya.

Belum lama ini Dinas Koperasi bersama OK OCE Ina Makmur membuka kurasi produk UKM se Kabupaten Pacitan. Dari 16 peserta UMKM yang lolos hanya 6 UMKM, salah satunya produk gula aren mini cube milik Mega dan berhasil lolos untuk dikurasi ke pasar Turki.

Mega tidak hanya fokus pada penjualan produk jadi gula aren tetapi Ia bersama kelompok taninya juga melestarikan sejumlah pohon aren dari kelompoknya. Pemandangan alam suatu wilayah yang masih kedapatan banyak pohon aren juga menandakan terjaganya ekosistem lingkungan.

“Pohon-pohon aren inilah yang memberikan kami dan kelompok mata percaharian sehingga kami mampu mencetak banyak produk berbasis gula aren. Maka wajib hukumnya kami pelihara dan lestarikan,” tegas Mega.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.