Sukses

Mengenal Suku Tertua Indonesia yang Pernah Ada di Tulungagung

Desa Wajak merupakan sebuah desa di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Desa ini terbagi atas Wajak Kidul dan Wajak Lor.

Liputan6.com, Tulungagung - Desa Wajak merupakan sebuah desa di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Desa ini terbagi atas Wajak Kidul dan Wajak Lor.

Desa ini menyimpan sejuta misteri, khususnya mengenai penghuninya yang pernah mendiami kawasan tersebut sekitar 500 ribu sampai satu juta tahun lalu.

Dikutip dari berbagai sumber, desa Wajak diyakini sebagai timpat tinggal dan berkembangnya masyarakat Suku Wajak, yakni manusia purba jenis Homo Wajakensis.

Beberapa arkeolog meyakini bahwa Suku Wajak merupakan suku tertua yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui adanya fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di daerah tersebut, yang juga menunjukan eksistensi manusianya yang telah terjadi ratusan ribu hingga juta tahun lalu.

Di sisi lain, dari beberapa cerita yang berkembang di masyarakat sekitar, Suku Wajak menghilang dari peredaran sekitar 20 ribu tahun lalu. Beberapa ahli lain menyampaikan bahwa masyarakat Suku Wajak hijrah ke Jepang, tepatnya di Pulau Ainu dan Pulau Jumono, seusai letusan tiga gunung berapi di Indonesia yakni Gunung Toba, Gunung Dumpo, dan Gunung Krakatau yang mengakibatkan bencana Tsunami.

Meski begitu masyarakat desa Wajak mempercayai hadirnya suku tersebut. Konon Suku Wajak memiliki kehebatan yang berbeda dari suku-suku lain.

Masyarakat Suku Wajak, berani mengarungi samudera hanya dengan menggunakan perahu sampan dari pohon besar yang dilubangi. Selain itu Suku Wajak dikenal sebagai suku orang-orang cerdas.

Namun hingga saat ini belum ada runtutan sejarah yang jelas mengenai keberadaan suku ini. Lantaran, Suku Wajak menghilang secara misterius dan tidak diketahui keberadaannya.

(Tifani)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.