Sukses

Pemkot Madiun Berikan Rp9 Juta untuk Setiap RW demi Cegah Penyebaran DBD

Uang itu nantinya digunakan untuk kerja bakti dan bersih-bersih di lingukang masing-masing RW.

Liputan6.com, Madiun - Setiap RW di Kota Madiun mendapat dana Rp9 juta dari pemerintah kota untuk digunakan sebagai langkah preventif mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue atau DBD. Langkah itu diambil menyusul kasus DBD di Kota Madiun yang terus menunjukkan tren peningkatan sejak awal tahun 2022. 

 

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan dana sebesar Rp9 juta tiap RW tersebut digunakan untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan warga dan memberantas sarang nyamuk penyebar DBD.

"Kita kasih anggaran Rp9 juta per RW untuk membersihkan lingkungan. Jika dikalikan 267 RW se-Kota Madiun, totalnya mencapai Rp2,4 miliar. Normalisasi lingkungan itu sekaligus bagian menciptakan lingkungan sehat," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Sabtu (5/2/2022). 

Dengan anggaran tersebut, pihaknya meminta setiap rukun warga bekerja bakti. Mulai membersihkan saluran air, pekarangan, maupun tempat-tempat yang menjadi habitat nyamuk. Maidi juga memerintahkan seluruh lurah mengawasi serta melakukan upaya pencegahan dan meminta memperhatikan warganya yang dirawat di rumah sakit.

"Kasus demam berdarah itu ada di kelurahan mana, lurah harus tahu dan ikut mengawasi sampai rumah sakit," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ratusan Warga Menderita DBD

Maidi berharap melalui gerakan itu dapat meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyakit berbahaya, seperti DBD. Apalagi, saat musim hujan seperti awal tahun ini rawan adanya genangan yang menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

Berdasarkan catatan RSUD Kota Madiun, sepanjang Januari 2022, telah merawat 125 pasien DBD yang semuanya merupakan pasien anak-anak. Dari jumlah itu, sebanyak 24 pasien merupakan warga Kota Madiun, sisanya dari Kabupaten Madiun.

Adapun tren peningkatan dimulai tiga bulan lalu sejak November 2021 seiring memasuki musim hujan di akhir tahun. Diperkirakan jumlah pasien DB tersebut masih mungkin bertambah, karenanya masyarakat diminta rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) setiap hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.