Sukses

Gunung Kelud Simpan Cerita Pengkhianatan dan Cinta Buta

Masyarakat setempat percaya bahwa gunung Kelud terbentuk karena pengkhianatan cinta.

Liputan6.com, Blitar - Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Gunung Kelud terletak di Blitar dan Kediri Jawa Timur.

Masyarakat setempat percaya bahwa gunung ini terbentuk karena pengkhianatan cinta. Dikutip dari berbagai sumber, konon Kelud terbentuk akibat pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua orang pelamarnya.

Putri itu memang terkenal akan kecantikannya. Suatu hari ia dilamar dua raja sakti.

Rupanya keduanya bukan dari golongan manusia, lembu Suro berkepala lembu, sementara Mahesa Suro berkepala kerbau.

Dewi Kilisuci sebenarnya enggan menikah dengan alasan mandul. Namun, dia khawatir alasan ini tak bisa diterima dua pelamarnya. Dewi Kilisuci lantas mencari cara untuk menolak lamaran tersebut.

Merasa putus asa, Dewi Kilisuci mengadakan sayembara. Sang Putri Jenggolo ini meminta kedua pelamarnya membuat dua sumur di atas bukit. Satu sumur harus berbau amis dan satu sumur berbau wangi. Semua harus selesai dalam waktu satu malam.

Karena kedua pelamarnya sakti, syarat itu disanggupi. Dua sumur itu akhirnya jadi.

Meski sumur sudah di depan mata, Dewi Kilisuci tetap enggan diperistri. Dia kembali mengajukan satu permintaan.

Kedua raja tersebut harus bisa membuktikan sumur-sumur itu berbau wangi dan amis dengan cara memasukinya. Karena cinta buta, kedua raja tersebut masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut.

Setelah sampai dasar sumur, Dewi Kilisuci memerintahkan para dayangnya untuk menimbun sumur tersebut. Mahesa Suro dan Lembu Suro pun mati tertimbun.

Sebelum meregang nyawa, Lembu Suro sempat bersumpah akan membalas perbuatan Dewi Kilisuci. Seusai ketakutan mendengar sumpah Lembu Suro, dia memilih menjadi pertapa untuk mencegah musibah yang diakibatkan serapah itu.

Karena legenda ini, masyarakat lereng Gunung Kelud juga senantiasa melakukan larung sajen sebagai tolak bala.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini