Sukses

Mencari Solusi Menekan Permasalahan Stunting di Kediri

Stunting menjadi permasalahan tersendiri yang harus diatasi pemerintah

Liputan6.com, Kediri - Anak dengan kondisi stunting di Kediri, jawa Timur mencapai 12,79 persen, kondisi tersebut perlu ditekan dengan berbagai cara.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Fauzan Adima mengemukakan angka 12,79 persen itu diperoleh dari hasil evaluasi 2020. Pihaknya mengatakan akan melaksanakan penimbangan anak rutin sebagai salah satu upaya antisipasi stunting.

"Penimbangan itu data yang valid, kemudian kita analisa dan evaluasi terkait kekerdilan ini, lalu kita tentukan program yang tepat," katanya, Jumat (28/1/2022) yang dilansir dari Antara.

Menurutnya jadwal penimbangan dilakukan pada Februari dan Agustus. Jadwal tidak akan berubah meskipun adanya pandemi Covid-19, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Fauzan mengatakan Pemkot Kediri telah menentukan arah kebijakan terkait penanganan stunting atau kekerdilan pada anak.

Program yang dibuat selaras dengan RPJMN Tahun 2020-2024, yaitu dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.

Selanjutnya, ia mengatakan juga akan melakukan peningkatan dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar serta peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Pemkot Kediri

Pemkot Kediri, menurut Fauzan juga berupaya melakukan peningkatan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi. Serta percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), dan peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

Sehingga, pertumbuhan angka anak menderita stunting bisa dicegah melalui seribu hari pertama kehidupan (HPK) yang optimal. Dengan pemberian gizi pada ibu hamil, diharapkan bisa menekan kasus kekerdilan pada anak.

"Seribu HPK itu berupa pemberian gizi yang tepat ditambah untuk tumbuh kembang yang maksimal," jelasnya.

Pihaknya juga sudah menggelar rapat koordinasi pencegahan kekerdilan dengan lintas sektoral, misalnya dengan analisis situasi di daerah, melaksanakan proses penyusunan rencana kegiatan berdasarkan hasil analisis situasi.

Selanjutnya, Fauzan mengatakan juga suado mengadakan forum musyawarah antarkader kesehatan, masyarakat, dengan pemerintah daerah melalui kegiatan rembuk kekerdilan, diterbitkannya Perwali tentang Peran Desa, pembinaan kader pembangunan manusia (KPM), hingga kegiatan pengukuran dan publikasi kekerdilan.

Langkah yang dibuat Pemkot Kediri tersebut, kata Fauzan selaras dengan visi misi Presiden dan Wakil Presiden terkait gizi, yaitu mempercepat pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam kandungan, memperbaiki pola asuh keluarga, serta memperbaiki fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.

Atensi pemerintah terhadap kasus stunting, lanjutnya, menjadikan penurunan kekerdilan sebagai proyek prioritas pemerintah.

"Melalui rapat koordinasi, kami berharap bisa terlaksana dengan lancar, dapat mencakup semua sasaran sesuai target, serta berjalan dengan baik," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.