Sukses

Lokasi Karantina Covid-19 di Surabaya, Asrama Haji Hingga Hotel

Pemprov Jatim siapkan lokasi karantina untuk tenaga migran

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Jatim menyiapkan sejumlah lokasi karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mulai berdatangan. Sebanyak 27 hotel dan karantina siap digunakan.

Hal itu dikonfirmasi oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa. Pihaknya mengatakan penambahan kebutuhan karantina PMI tersebut dilakukan untuk memfasilitasi kedatangan PMI yang dicanangkan tiba dalam empat tahap.

"Kami siap membantu memfasilitasi kedatangan PMI termasuk untuk karantina. Kedatangan pertama sudah tiba pada hari Sabtu 22 Januari kemarin di Bandara Internasional Juanda yang semula direncanakan tiba pada tanggal 26 januari," katanya.

Khofifah menyebut terdapat 127 orang PMI dari Malaysia, termasuk anak-anak dan bayi. Kedatangan tahap pertama ini akan di karantina di asrama haji Sukololo.Ketersediaan bed di asrama haji dinilai cukup memadai, yakni sebanyak 650 bed.

"Terdapat 650 bed yang bisa digunakan untuk empat kali kedatangan PMI," sebut Khofifah.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Hotel

Namun, jika kuota itu penuh, pihaknya sudah menyiapkan dua opsi lain, yakni di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pemerintah Kemendikbud dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) keduanya di Ketintang.

Khofifah mengatakan juga sudah menyiapkan tempat tambahan apabila ketiga tempat tersebut penuh terisi untuk mengantisipasi kedatangan PMI dari Malaysia dan tempat lainnya.

"Selain dari Malaysia, diperkirakan sebanyak 164 PMI dari Brunei Darussalam dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Juanda pada 28 Februari 2022 mendatang. Sehingga kami sudah menyiapkan tempat karantina tambahan," katanya.

Khofifah menyebut terdapat lebih kurang 27 hotel yang akan disediakan untuk tambahan lokasi karantina PMI, dan terdapat 6 hotel lagi untuk kedatangan non PMI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.