Sukses

Bermula Dari Klaster Bank, Kasus Aktif Covid-19 di Madiun Meningkat Signifikan

Pemkot Madiun pun terus menelusuri dan melakukan berbagai langkah untuk menekan penyebarannya semakin meluas.

Liputan6.com, Madiun - Kasus aktif Covid-19 di Kota Madiun, Jawa Timur, bertambah secara signifikan dalam sepekan terakhir. Penularannya pun berlangsung cepat seiring temuan kasus Covid-19 dari klaster instansi perbankan di wilayah setempat.

Sesuai data yang dikeluarkan oleh laman resmi Dinas Kominfo Kota Madiun, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Madiun hingga Sabtu, 22 Januari 2022, mencapai 23 kasus. Tercatat ada penambahan 22 kasus terkonfirmasi Covid-19 dalam lima hari mulai 18-22 Januari 2022.

Kondisi itu membuat Wali Kota Madiun Maidi, prihatin. Meski demikian pihaknya meminta masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes).

"Saat ini waspada dengan adanya klaster perbankan di Madiun. Tetap patuhi disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker, menjauhi kerumunan, dan menjaga kebersihan diri," ujar Wali Kota Maidi di Madiun.

Menurut dia, temuan klaster bank tersebut harus menjadi pengingat bagi warga Kota Madiun bahwa Covid-19 masih ada. Setelah temuan kasus pertama di bank pelat merah itu, pihaknya telah bergerak cepat melakukan pelacakan. Sekitar 400 orang kontak erat telah masuk daftar pelacakan dan difasilitasi tes usap PCR.

Ratusan kontak erat tersebut meliputi pegawai bank, juga siswa dan guru di SD Muhammadiyah serta SMPN 2 Kota Madiun tempat anak pegawai bank tersebut bersekolah. Dia mengatakan pelacakan terus dilakukan, termasuk terhadap nasabah yang melakukan kontak erat dengan karyawan perbankan itu. Diharapkan pasien tidak semakin bertambah.

Maidi tidak ingin di Kota Madiun kembali terjadi ledakan kasus Covid-19 di Madiun seperti pertengahan tahun 2021. Karena itu, pihaknya mengingatkan agar warga terus disiplin prokes.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus Covid-19 hingga Sabtu (22/1) telah mencapai 7.297 orang. Dari jumlah itu, 6.763 orang di antaranya telah sembuh, 5 orang dalam perawatan, 18 orang melakukan isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.