Sukses

Deretan Wisata Sejarah di Kediri, Menyusuri Peradaban Masa Lampau

Kediri kaya akan sejarah masa lampaunya, lokasi itu kini jadi tempat wisata

Liputan6.com, Kediri - Peradaban masa lampau selalu menarik untuk dikunjungi. Salah satu daerah di Indnesia yang menyimpan segudang tempat sejarah ialah Kota Kediri, Jawa Timur.

Kini, lokasi-lokasi tersebut berkembang menjadi tempat wisata sejarah, berkunjung ke tempat wisata sejarah juga sekaligus sebagai edukasi mengenai nilai-nilai yang ada.

Apa saja wisata sejarah di Kediri? Jangan bimbang, Liputan6.com sudah merangkum untuk Anda.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Candi Tegowangi

Candi Tegowangi harus masuk dalam salah satu list Anda ketika berkunjung ke Kediri. Lokasi ini termasuk destinasi sejarah yang populer di daerah setempat.

Situs budaya ini menepati sebuah areal yang cukup luas dan terbuka. Candi bercorak Hindu ini diperkirakan dibangun pada 1400 M di masa Majapahit.

Menurut Kitab Pararaton, candi ini merupakan tempat Pendharmaan Bhre Matahun. Didekat gerbang masuk anda akan menjumpai sebuah peternakan lebah milik penduduk setempat yang bisa dijadikan nilai tambah tersendiri saat berkunjung.

3 dari 6 halaman

Candi Surowono

Candi yang juga sering disebut dengan Candi Surawana ini bercorak Hindu, terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Sesungguhnya candi ini bernama Wishnubhawanapura dan dibangun pada abad ke-14.

Pembangunan Candi Surowono diperuntukkan untuk memuliakan Bhre Wengker, seorang raja dari Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Dalam Negarakertagama diceritakan bahwa pada 1361 Raja Hayam Wuruk dari Majapahit pernah berkunjung bahkan menginap di Candi Surawana.

Saat ini Candi Surowono sudah dalam keadaan tidak utuh dan hanya menyisakan bagian dasarnya. Hanya kaki candi setinggi sekitar 3 m yang masih tegak di tempatnya. Meski demikian, lokasi ini kerap dikunjungi sebagai wisata sejarah.

4 dari 6 halaman

Goa Selomangleng

Goa Selomangleng memang tak seterkenal goa di daerah lainnya, namun ada hal menarik dari goa ini. Konon pada masa pemerintahan Raja Airlangga, Goa Selomangleng merupakan lokasi bertapa bagi Dewi Kilisuci, putrinya.

Melekatnya nilai sejarah di goa tersebut semakin kuat berkat adanya beragam relief yang terpahat di dinding goa. Anda disarankan datang ke goa ini pada pagi atau siang hari agar Anda lebih leluasa menikmati eksotismenya.

Goa Selomangleng terletak di Desa Waung, Kecamatan Mojoroto atau sekitar 20 menit dari pusat Kota Kediri.

5 dari 6 halaman

Situs Adan-Adan

Situs Adan-Adan juga dikenal sebagai situs Candi Gempur, terletak di Desa Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Di situs bersejarah ini banyak ditemukan batuan fondasi candi, makara, sistem pertirtaan berupa embung, pecahan keramik dan beberapa patung (arca).

Peninggalan ini diperkirakan berasal dari Kerajaan Kediri dan Singosari. Lokasinya berada dekat dengan kawasan Daerah Aliran Sungai Serinjing yang menjadi daerah aliran lahar dingin Gunung Kelud.

Menurut peneliti, situs ini dibangun pada Abad ke-11 meskipun wilayah Kediri dan sekitarnya memang sudah menjadi pusat kebudayaan sejak era Mpu Sindok pada Abad ke-9.

6 dari 6 halaman

Klenteng Tjoe Hwie Kiong

Meski bukan merupakan bangunan peninggalan sejarah, namun keberadaan klenteng Tjoe Hwie Kiong ini cukup menarik perhatian karena bangunananya yang estetik dan vintage.

Tepat di tepi aliran Sungai Brantas, Klenteng Tjoe Hwie Kiong saat ini merupakan salah satu ikon wisata di Kediri. Klenteng tersebut juga aktif sebagai pusat beribadah.

Pada waktu tertentu, di Klenteng Tjoe Hwie Kiong mjuga dilekakukan sejumlah pertunjukan seperti pertunjukan seni wayang orang. Pertunjukan Barongsai biasanya digelar di halaman luar kuil menjelang Imlek.

Klenteng Tjoe Hwie Kiong berada di Jalan Yos Sudarso No. 148. Karena berada di pusat kota, Anda tidak akan kesulitan menemukan bangunan kuil yang sangat unik dan estetik ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.